Rezha Ramadhan Pratama
1703015094
7C
Menurut Richardson dan Pugh 1986, Sistem dinamik merupakan metodologi untuk memahami suatu masalah yang kompleks yang menitikberatkan pada pengambilan kebijakan dan bagaimana kebijakan tersebut menentukan tingkah laku masalah-masalah yang dapat dimodelkan oleh sistem secara dinamik .
Berdasarkan Asyiawati 2002; Muhammad; et a!. 2001, metodologi sistem dinamik bertujuan filosofi kausal (sebab akibat) adalah mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang tata cara kerja suatu sistem.
Dalam sistem dinamik, terdapat beberapa langkah pendekatan:
- ldentifikasi dan definisi masalah
- Konseptualisasi sistem
- Formulasi model
- Sirnulasi model
- Verifikasi dan validasi model
- Analisis kebijakan
- Impiementasi kebijakan
Secara matematis, struktur dasar model simulasi komputer Sistem Dinamik formal adalah sistem persamaan diferensial (atau integral) orde satu yang digabungkan, tidak linier. Simulasi sistem seperti itu mudah dilakukan dengan mempartisi waktu simulasi menjadi interval diskrit panjang dt dan melangkah sistem melalui waktu satu dt pada suatu waktu.
Menurut Sterman (2000), Proses pemodelan terdiri atas langkah-langkah sebagai berikut.
Perumusan masalah dan pemilihan batassan dunia nyata. Tahap ini meliputi kegiatan pemilihan tema yang akan dikaji, penentuan variabel kunci, rencana waktu untuk mempertimbangkan masa depan yang jadi pertimbangan serta seberapa jauh kejadian masa lalu dari akar masalah tersebut dan selanjutnya mendefinisikan masalah dinamisnya.
Formulasi hipotesis dinamis dengan menetapkan hipotesis berdasarkan pada teori perilaku tergadap masalahnya dan membangun peta struktur kausal melalui gambaran model mental pemodel dengan bantuan alat-alat seperti causal loop diagram. Stock flow diagram, dan alat bantu lainnya. Model mental adalah asumsi yang sangat dalam melekat, umum atau bahkan suatu gambaran dari bayangan atau citra yang berpengaruh pada bagaimana kita memahami dunia dan bagaimana kita mengambil tindakan (Senge 1995).
Tahap formulasi model simulasi dengan membuat spesifikasi struktur, aturan keputusan, estimasi parameter 39 dan uji konsistensi dengan tujuan dan batasan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pengujian meliputi pengujian melalui pembandingan dari model yang dijadikan referensi, pengujian kehandalan (robustness) dan uji sensistivitas.
Evaluasi dan perancangan kebijakan berdasarkan skenario yang telah diujicobakan dari hasil simulasi. Perancangan kebijakan mempertimbangkan analisis dampak yang ditimbulkan, kehandalan model pada skenario yang berbeda dengan tingkat ketidakpastian yang berbeda pula serta keterkaitan antar kebijakan agar dapat bersinergi.
* Source : https://onlinelearning.uhamka.ac.id
Komentar
Posting Komentar